Monday, April 23, 2007

Cleaners' back syndrome

Udah pernah dengar nama penyakit yang satu ini? Cleaners' back syndrome- dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau prevalensi tertinggi penyakit ini di temukan pada cleaners (walaupun tidak tertutup kemungkinan juga di temukan pada populasi lain he..he..). Belakangan ini insiden cleaners' back syndrome mengalami peningkatan yang significant (dilihat dari semakin banyaknya keluhan yang masuk). Kurang lebih 30% dari total populasi cleaners di UQISA mengalami syndrome ini yet hanya kurang dari 10% yang mencari penanganan medis. Selebihnya mencari pengobatan alternatif seperti di urut atau tidur aja seharian

Cleaners' back syndrome merupakan kumpulan gejala atau keluhan yang dirasakan oleh cleaners terutama setelah bekerja dan menggendong vacuum selama kurang lebih 4 jam (terhitung mulai dari hari minggu malam dan biasanya memuncak pada hari rabu malam).
Manifestasi gejala dan keluhan berupa:
  • Rasa tegang di sekitar pundak dan menjalar ke arah leher.
  • Nyeri di daerah punggung yang di aggravasi dengan perubahan posisi (terutama bila tunduk ke depan untuk mengambil vacuum)
  • Rasa mual terutama ketika melihat vacuum dan alat-alat kebersihan lainnya yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan, mabuk perjalanan, hang-over dan penyakit organis lainnya sperti tht, radang selaput otak de.el.el
  • Tidak ada riwayat nyeri punggung sebelumnya (baca: sebelum menjadi cleaner).

Penanganan:

  • bila gejala tidak berat, syndrome ini bisa di atasi dengan istirahat yang cukup (intensitas cukup itu relative untuk tiap orang, ada yang bisa hanya dengan 2 jam, tapi ada yang harus sampai 8 jam. Idealnya 5-6 jam..gitu lho!)
  • bila gejala cukup berat, terapi istirahat harus di barengi dengan massage dan stretching pada daerah yang teraffected. Bagaimana tehnik massage yang bagus bisa di tanyakan pada ahli massagenya, dan bagaimana tehnik stretching yang bagus juga bisa di tanyakan pada ahlinya.
  • Bila gejala berlanjut, mungkin anda harus mempertimbangkan untuk meneruskan career di bidang ini...ingat pepatah: karena pulut binasa santan, tapi jangan karena vacuum binasa badan....

1 comment:

Dani Iswara said...

salam kenal dok,

knapa ngga dibuat/make vacuum yg lbh ergonomis ya..

keep blogging ya dok.. :)